Wednesday, May 20, 2009
alhamdulilah....
syukur...semua dokumen sudah dihantar ke amanah raya...nak antar pegi tingkat 14..jumpe ngan akak pegawai jabatan komunikasi korporat..n then ak bertnye tntg perkembangan urusan inie..akak tu cakap insyallah kami akan terbang ke mesir pada bulan 9 iaitu hari raya kedua...syukur ..ak terfikir.klu bdak jordan,msir n morocco tajaan mains pergi bulan 8..alamat brye kat perantauan la..huhu...at least bleh la ak brye di sini..syukur bnyk2...allah berfirman yng mafhumnya bersyukurlah nescaya ak tambahkan nikmat...n satu lg msalah..medical check up x buat lagi...pegawai tu cakap hold dulu..hal ini disebabkan hospital kuala lumpur x dapat buat..mcm2 alasan yang nurse kat hkl tu..die kate amanah raya nie syarikat swasta la..puas la pegawai amanah raya bertekak dengan nurse melalui telepon...akak tu cakap amanah raya nie syarikat milik penuh kerajaan..tapi die react as private...nurse tu pun x faham...abis 2syarikat tnb tu bkn milik kerajaan la.sabar je la kak..pejuanagn mu akan ku kenang...hehe..tp yang hairan pelajar2 ni negeri lain bleh plak..cme hkl je liat beno nak bg...apepun sabarla bnyk2 nie mungkin ujian yg allah yg mahu menguji kite...
Tuesday, May 19, 2009
selesai
payah btul rupenya nak buat passport..mcm2 urusan yg perlu dilakukan..pada mulanya pergi ke jabatan pendaftaran..n then pegi ke jabatan imigresen..sampi disne ic plak masalah..mmag cepat btul ic nie rosaak..lpas nie krajaan perlu mengkaji semula tentang ic..kate bermutu..owg pki x sampi 3 blan dah rosak..smbg plak cite..lpas tu kene watla ic baru..kene tunggu lagi..ak berfikir..ya allah begitu payah nk selesaikan urusan nie..dlm hati ak berdoa rabbim yassir wala tu3Sirr..ya allah permudahkanlah urusanku dan jangan la engkau susahkan..lpas siap ic sementara pegi balik jabatan imigresn ..pegi disne pegawai disne memberitahu ak blum cukup 18 tahn kerana ak blm cukup 18..krne bln 12 bru cukup..trpkse kene panggil abah..satu masalah lagi...terime je la..n then abah dtg..kene cop jari n tndtgn,,,siap passport dalam pkul 5.00..alhamdulilah siap akhirnya n ak jge dapat pengurangan harga sebnyak 50%...jadi kene bayar rm150 jela...
bru ak terfikir bkan senang nk pegi luar negara nie..mcm3 prosedur kene buat...
p/s.jd,ikut jela prosedur,,nk wat cmner
Sunday, May 17, 2009
menuntut ilmu..?
menuntut ilmu.. cabaran dari dalam diri
Ilmu adalah cahaya yang dikarniakan Allah kepada manusia. Tidak diragukan lagi kedudukan orang yang berilmu disisi Allah adalah lebih tinggi beberapa derajat. Hanya orang-orang yang berilmu & berakal lah manusia dapat memahami kebesaran Allah melalui penciptaan alam semesta beserta segala isinya.
Demikian mulia kedudukan orang yang berilmu sehingga Rasulullah meriwayatkan dalam sebuah hadis :
“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu maka Allah mudahkan jalannya menuju syurga. Sesungguhnya malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yangmengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bahgian yang paling banyak. (1)
Siapa kah orang yang tidak mau di doakan oleh malaikat dan makhluk-makhluk Allah yang ada di bumi?? Sungguh hal tersebut adalah suatu kemuliaan yang besar.
Seperti kata pepatah “No pain, no gain” (tidak ada yang akan kita dapatkan tanpa pengorbanan) , maka untuk mencapai kemuliaan yang bernama ilmu itu pasti ada cubaan yang harus kita hadapi..
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menghalangi sampainya kemuliaan ilmu kepada seseorang :
1. Niat yang rosak
Niat adalah dasar dan rukun amal. Apabila niat itu rusak maka rusaklah seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah “Amal itu tergantug niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkan…” (2)
Imam Malik bin Dinar (wafat th.130 H) rahimahullah mengatakan,”Barangsi apa mencari ilmu bukan karena Allah Ta’ala maka ilmu itu akan menolaknya hingga ia dicari hanya karena Allah.”
2. Ingin Terkenal dan Ingin Tampil
Coba kita ingat mungkin terkadang saat kita belajar terbersit di hati kita “Supaya jadi rangking 1 atau jadi juara umum dan dikenal orang?? Ya, ingin terkenal dan ingin tampil adalah penyakit kronik. Tidak seorang pun yang bisa selamat darinya kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhana Wa Ta’ala. Hal itu lebih dikenal dengan sebutan riya. Rasulullah sangat mengkhawatirkan adanya penykit ini pada umatnya. Karena seringkali penyakit itu halus hingga muncul tanpa kita sadari, hingga Rasulullah mengibaratkan bahwa penyakit riya itu seperti semut hitam, di batu hitam pada malam yang gelap. Bayangkan, hampir tak kelihatan kan?? So, be careful…
Rasulullah bersabda,”….sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah kesyirikan dan syahwat tersembunyi.” (3)
Mahmud bin Ar-Rabi berkata : “syahwat yang tersembunyi maksudnya adalah seseorang ingin / senang apabila kebaikannya dipuji oleh orang lain. Hendaknya kita behati-hati terhadap penyakit ini, karena Allah memperingatkan dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Rasulullah Salallahu’alaihi Wassallam :
“Barangsiapa yang menyiarkan amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya. Dan banrangsiapa yang beramal karena riya maka Allah akan membuka niatnya di hadapan manusia pada hari kiamat.” (4) Naudzubillahi mindzalik.
3. Lalai Menghadiri Majlis Ilmu
Jika kita tidak memanfaatkan majlis ilmu yang dibentuk dan pelajaran yang disampaikan, niscaya kita akan gigit jari sepenuh penyesalan. Kalau kebaikan yang ada di majlis ilmu hanya berupa ketenangan dan rahmat Allah yang meliputi mereka, maka dua alasan itu saja seharusnya sudah cukup sebagai pendorong untuk menghadirinya. Apalagi jika seseorang mengetahui bahwa orang yang menghadiri majlis ilmu –insyaAllah- mendapatkan dua keberuntungan, yaitu ilmu yang bermanfaat dan ganjaran pahala di akhirat!
4. Beralasan dengan banyaknya kesibukan
Alasan ini seringkali dijadikan syaitan sebagai alasan menjadi penghalang dalam menuntut ilmu. Coba dihitung, Allah memberikan kita 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirihat, masih ada 8 jam lagi… apa yang selama ini telah kita lakukan untuk memanfaatkan sisa waktu itu???
5. Menyia-nyiakan kesempatan belajar di waktu kecil.
Allah Ta’ala berfirman : ”Dan beribadahlah kepada Rabb-mu hingga datangnya kematian.” (QS.Al-Hijr : 99)
Karena itu, mari kita semua para remaja, maupun orang tua, laki-laki maupun wanita, kita bertaubat pada Allah Ta’ala atas apa yang telah luput dan berlalu. Sekarang, kita mulai menuntut ilmu, menghadiri majlis ta’lim, belajar dengan benar dan sungguh-sungguh dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya sebelum ajal tiba.
Ketika ditanya pada Imam Ahmad, ”Sampai kapankah seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau pun menjawab ”sampai meninggal dunia.”
6. Bosan dalam menuntut ilmu
Diantara penghalang menuntut ilmu adalah merasa bosan dan beralasan dengan berkonsentrasi mengikuti peristiwa yang sedang terjadi. Ilmu yang kita cari seharusnya mendorong kita untuk mengetahui keadaan kita sendiri. Kita tidak akan bisa mengatasi berbagai masalah dan musibah yang menimpa kecuali dengan meletakkannya pada timbangan syariat. Seorang penyair mengatakan : ” Syariat adalah timbangan semua permasalahan dan saksi atas akar masalah dan pokoknya” (5)
Bosan itu adalah penyakit. Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan ada obatnya. Tidaklah musibah terjadi melainkan ada penyelesaiannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Oleh karena itu, kita harus melawan rasa bosan yang terkadang timbul saat kita belajar. Belajarlah sampai Anda mendapatkan nikmatnya ilmu.
7. Menilai Baik Diri Sendiri
Maksudnya adalah merasa bangga apabila dipuji dan merasa senang apabila mendengar orang lain memujinya.
Allah TA’ala berfirman : ”Maka janganlah kamu merasa dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm : 32)
8. Tidak Mengamalkan Ilmu
Tidak Mengamalkan Ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya keberkahan ilmu. Allah Ta’ala benar-benar mencela orang yang melakukan ini dalam firmanNya : ”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan hal yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan (QS.Ash-Shaff : 3)
9. Putus Asa dan Rendah Diri
Allah berfirman : “Dan Allah mengeluarkankamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl : 78)
Putus Asa dan Rendah Diri adalah salah satu penghalang ilmu. Semua manusia diciptakan dalam keadaan sama yang tidak mengetahui sesuatu pun. Jangan merasa rendah diri dengan lemahnya kemampuan menghafal, lambat membaca atau cepat lupa.
Selain itu menjauhi maksiat adalah sebab paling utama dalam menguatkan hafalan dan memperoleh ilmu.
10. Terbiasa Menunda-Nunda
Yusuf bin Asbath rahimahullah mengatakan : ”Muhammad bin samurah pernah menulis surat kepadaku sebagai berikut : ” Wahai saudaraku janganlah sifat menunda-nunda menguasai jiwamu dan tertanam di hatimu karena ia membuat lesu dan merusak hati. Ia memendekkan umur kita, sedangkan ajal segera tiba… Bangkitlah dari tidurmu dan sadarlah dari kelalaianmu! Ingatlah apa yang telah engkau kerjakan, engkau perlekehkan, engkau sia-siakan, engkau hasilkan dan apa yang telah engkau lakukan. Sungguh semua itu akan dicatat dan dihisab sehingga seolah-olah engkau terkejut dengannya dan engkau sadar dengan apa yang telah engkau lakukan, atau menyesali apa yang telah engkau sia-siakan.” (6)
11. Belajar kepada Ahlul Bid’ah ( pada perkara usul )
Seorang penuntut ilmu tidak boleh belajar pada ahlul bid’ah karena ahlul bid’ah merasa ridha terhadap sesuatu yang menyelisishi agama Allah, seolah-olah ia mengatakan bahwa Allah Ta’ala belum menyempurnakan agama ini dan Rasulullah belum menyampaikan seluruh risalah.
12. Tergesa-gesa ingin memetik buah ilmu.
Seorang penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa dalam usahanya memperoleh ilmu, karena belajar adalah proses seumur hidup. Terutama yang berkaitan dalam masalah agama tidak cukup dilakukan dalam waktu satu atau dua tahun belajar.
Imam Yahya bin Abi Katsir rahimahullah mengatakan,”Ilmu tidak bisa diperoleh dengan tubuh yang dimanjakan”
Imam Ibnu Madini rahimahullah mengatakan,”Dikataka n kepada Imam As-Sya’bi ’Darimana Anda peroleh semua ilmu ini?’ Beliau menjawab,’Dengan tidak bergantung pada manusia, menjelajahi berbagai negeri, bersabar seperti sabarnya benda mati, dan berpagi-pagi mencarinya seperti pagi-paginya burung gagak.”
Disarikan dari : Menuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga, karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Pustaka At-Takwa : 1428 H)
Catatan Kaki:
Hadist Shahih, diriwayatkan oleh ahmad, abu Dawud, attirmidzi, Ibnu Majjah dan Ibnu Hibban [1]
hadist shahih riwayat Al-Bukhari [2]
hadist shahih riwayat Thabrani [3]
HR.Bukhari-shahih [4]
Ishlaahul Masaajid minal Bida’ wal Awaa’id hal.110, karya al-Allamah Muhammad bin Jamaluddin al-Qasimi rahimahullah [5]
dari Iqtida al-Ilmi al’amal [6]
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
Ilmu adalah cahaya yang dikarniakan Allah kepada manusia. Tidak diragukan lagi kedudukan orang yang berilmu disisi Allah adalah lebih tinggi beberapa derajat. Hanya orang-orang yang berilmu & berakal lah manusia dapat memahami kebesaran Allah melalui penciptaan alam semesta beserta segala isinya.
Demikian mulia kedudukan orang yang berilmu sehingga Rasulullah meriwayatkan dalam sebuah hadis :
“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu maka Allah mudahkan jalannya menuju syurga. Sesungguhnya malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yangmengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bahgian yang paling banyak. (1)
Siapa kah orang yang tidak mau di doakan oleh malaikat dan makhluk-makhluk Allah yang ada di bumi?? Sungguh hal tersebut adalah suatu kemuliaan yang besar.
Seperti kata pepatah “No pain, no gain” (tidak ada yang akan kita dapatkan tanpa pengorbanan) , maka untuk mencapai kemuliaan yang bernama ilmu itu pasti ada cubaan yang harus kita hadapi..
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menghalangi sampainya kemuliaan ilmu kepada seseorang :
1. Niat yang rosak
Niat adalah dasar dan rukun amal. Apabila niat itu rusak maka rusaklah seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah “Amal itu tergantug niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkan…” (2)
Imam Malik bin Dinar (wafat th.130 H) rahimahullah mengatakan,”Barangsi apa mencari ilmu bukan karena Allah Ta’ala maka ilmu itu akan menolaknya hingga ia dicari hanya karena Allah.”
2. Ingin Terkenal dan Ingin Tampil
Coba kita ingat mungkin terkadang saat kita belajar terbersit di hati kita “Supaya jadi rangking 1 atau jadi juara umum dan dikenal orang?? Ya, ingin terkenal dan ingin tampil adalah penyakit kronik. Tidak seorang pun yang bisa selamat darinya kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhana Wa Ta’ala. Hal itu lebih dikenal dengan sebutan riya. Rasulullah sangat mengkhawatirkan adanya penykit ini pada umatnya. Karena seringkali penyakit itu halus hingga muncul tanpa kita sadari, hingga Rasulullah mengibaratkan bahwa penyakit riya itu seperti semut hitam, di batu hitam pada malam yang gelap. Bayangkan, hampir tak kelihatan kan?? So, be careful…
Rasulullah bersabda,”….sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah kesyirikan dan syahwat tersembunyi.” (3)
Mahmud bin Ar-Rabi berkata : “syahwat yang tersembunyi maksudnya adalah seseorang ingin / senang apabila kebaikannya dipuji oleh orang lain. Hendaknya kita behati-hati terhadap penyakit ini, karena Allah memperingatkan dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Rasulullah Salallahu’alaihi Wassallam :
“Barangsiapa yang menyiarkan amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya. Dan banrangsiapa yang beramal karena riya maka Allah akan membuka niatnya di hadapan manusia pada hari kiamat.” (4) Naudzubillahi mindzalik.
3. Lalai Menghadiri Majlis Ilmu
Jika kita tidak memanfaatkan majlis ilmu yang dibentuk dan pelajaran yang disampaikan, niscaya kita akan gigit jari sepenuh penyesalan. Kalau kebaikan yang ada di majlis ilmu hanya berupa ketenangan dan rahmat Allah yang meliputi mereka, maka dua alasan itu saja seharusnya sudah cukup sebagai pendorong untuk menghadirinya. Apalagi jika seseorang mengetahui bahwa orang yang menghadiri majlis ilmu –insyaAllah- mendapatkan dua keberuntungan, yaitu ilmu yang bermanfaat dan ganjaran pahala di akhirat!
4. Beralasan dengan banyaknya kesibukan
Alasan ini seringkali dijadikan syaitan sebagai alasan menjadi penghalang dalam menuntut ilmu. Coba dihitung, Allah memberikan kita 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirihat, masih ada 8 jam lagi… apa yang selama ini telah kita lakukan untuk memanfaatkan sisa waktu itu???
5. Menyia-nyiakan kesempatan belajar di waktu kecil.
Allah Ta’ala berfirman : ”Dan beribadahlah kepada Rabb-mu hingga datangnya kematian.” (QS.Al-Hijr : 99)
Karena itu, mari kita semua para remaja, maupun orang tua, laki-laki maupun wanita, kita bertaubat pada Allah Ta’ala atas apa yang telah luput dan berlalu. Sekarang, kita mulai menuntut ilmu, menghadiri majlis ta’lim, belajar dengan benar dan sungguh-sungguh dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya sebelum ajal tiba.
Ketika ditanya pada Imam Ahmad, ”Sampai kapankah seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau pun menjawab ”sampai meninggal dunia.”
6. Bosan dalam menuntut ilmu
Diantara penghalang menuntut ilmu adalah merasa bosan dan beralasan dengan berkonsentrasi mengikuti peristiwa yang sedang terjadi. Ilmu yang kita cari seharusnya mendorong kita untuk mengetahui keadaan kita sendiri. Kita tidak akan bisa mengatasi berbagai masalah dan musibah yang menimpa kecuali dengan meletakkannya pada timbangan syariat. Seorang penyair mengatakan : ” Syariat adalah timbangan semua permasalahan dan saksi atas akar masalah dan pokoknya” (5)
Bosan itu adalah penyakit. Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan ada obatnya. Tidaklah musibah terjadi melainkan ada penyelesaiannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Oleh karena itu, kita harus melawan rasa bosan yang terkadang timbul saat kita belajar. Belajarlah sampai Anda mendapatkan nikmatnya ilmu.
7. Menilai Baik Diri Sendiri
Maksudnya adalah merasa bangga apabila dipuji dan merasa senang apabila mendengar orang lain memujinya.
Allah TA’ala berfirman : ”Maka janganlah kamu merasa dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm : 32)
8. Tidak Mengamalkan Ilmu
Tidak Mengamalkan Ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya keberkahan ilmu. Allah Ta’ala benar-benar mencela orang yang melakukan ini dalam firmanNya : ”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan hal yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan (QS.Ash-Shaff : 3)
9. Putus Asa dan Rendah Diri
Allah berfirman : “Dan Allah mengeluarkankamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl : 78)
Putus Asa dan Rendah Diri adalah salah satu penghalang ilmu. Semua manusia diciptakan dalam keadaan sama yang tidak mengetahui sesuatu pun. Jangan merasa rendah diri dengan lemahnya kemampuan menghafal, lambat membaca atau cepat lupa.
Selain itu menjauhi maksiat adalah sebab paling utama dalam menguatkan hafalan dan memperoleh ilmu.
10. Terbiasa Menunda-Nunda
Yusuf bin Asbath rahimahullah mengatakan : ”Muhammad bin samurah pernah menulis surat kepadaku sebagai berikut : ” Wahai saudaraku janganlah sifat menunda-nunda menguasai jiwamu dan tertanam di hatimu karena ia membuat lesu dan merusak hati. Ia memendekkan umur kita, sedangkan ajal segera tiba… Bangkitlah dari tidurmu dan sadarlah dari kelalaianmu! Ingatlah apa yang telah engkau kerjakan, engkau perlekehkan, engkau sia-siakan, engkau hasilkan dan apa yang telah engkau lakukan. Sungguh semua itu akan dicatat dan dihisab sehingga seolah-olah engkau terkejut dengannya dan engkau sadar dengan apa yang telah engkau lakukan, atau menyesali apa yang telah engkau sia-siakan.” (6)
11. Belajar kepada Ahlul Bid’ah ( pada perkara usul )
Seorang penuntut ilmu tidak boleh belajar pada ahlul bid’ah karena ahlul bid’ah merasa ridha terhadap sesuatu yang menyelisishi agama Allah, seolah-olah ia mengatakan bahwa Allah Ta’ala belum menyempurnakan agama ini dan Rasulullah belum menyampaikan seluruh risalah.
12. Tergesa-gesa ingin memetik buah ilmu.
Seorang penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa dalam usahanya memperoleh ilmu, karena belajar adalah proses seumur hidup. Terutama yang berkaitan dalam masalah agama tidak cukup dilakukan dalam waktu satu atau dua tahun belajar.
Imam Yahya bin Abi Katsir rahimahullah mengatakan,”Ilmu tidak bisa diperoleh dengan tubuh yang dimanjakan”
Imam Ibnu Madini rahimahullah mengatakan,”Dikataka n kepada Imam As-Sya’bi ’Darimana Anda peroleh semua ilmu ini?’ Beliau menjawab,’Dengan tidak bergantung pada manusia, menjelajahi berbagai negeri, bersabar seperti sabarnya benda mati, dan berpagi-pagi mencarinya seperti pagi-paginya burung gagak.”
Disarikan dari : Menuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga, karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Pustaka At-Takwa : 1428 H)
Catatan Kaki:
Hadist Shahih, diriwayatkan oleh ahmad, abu Dawud, attirmidzi, Ibnu Majjah dan Ibnu Hibban [1]
hadist shahih riwayat Al-Bukhari [2]
hadist shahih riwayat Thabrani [3]
HR.Bukhari-shahih [4]
Ishlaahul Masaajid minal Bida’ wal Awaa’id hal.110, karya al-Allamah Muhammad bin Jamaluddin al-Qasimi rahimahullah [5]
dari Iqtida al-Ilmi al’amal [6]
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
tawarannnnnnnnnnnn!!!!
alhamdulilah berkat doa guru2 ,abah ummi yg ku cinta akhirnya smpi surat tawaran tajaan amanah raya ke mesir..ak trus sujud syukr merafakkan setinggi-tinggi kesyukuran kepada allh s.w.t...ak berfikir sejenak hanya allah pennetu takdir...segala usaha kite lakukan,doa dan tawakkal dan seterusnya kite berserah kepada allah..
ak cbe mndptkn pndgn dri para asatizah, mudir maahad dan plaja2 mesir menyarankan agar ak menerime twrn...insyallah dijangkakan bulan 9 ak akan bertolak ke cne...
insyallah 26 mei akan diadakan majlis penyerahan biasiswa al azhar di hotel istana oleh pak menteri dato' mejar b jamil khir baharum..
jelas kelihatan dri wjah ibu bapa ku yg gembira ...penat lelah mereka tidak dapat ku bayang kan...mgkn inilah pemberian allah yg cukup terbaik untuk anaknya
insyallah ...pengajian disana selama 5 tahun...setaun sebagai pra al azhar..dan dalam masa inilah kami ditekan kan dengan kemahiran bahasa arab dri segi muhadsah,istima',kitabah...ak diberitahu bhawa tenaga pengajarnya adalah merupakn pensyarah lughah dri al azhar...
seterusya 4 taun kami akan melanjutkan pelajaran ke al azhar dalam dirasat islamiyah dan muamalat.kami akan belajar syariah,lughah,usul dan muamalat..
pengerusi amanah raya iaitu datuk dasuki ahmad amat menaruh harapan bahawa pelajar tajaan ini bkan shj bergelar ulam' dalam bidang agama tetapi mantop dalam pebankan dan kewangan islam..ak dikhabarkan bahawa malaysia bakal menjadi hab kewangan islam.
untuk itu beliau mahu melahirkan pakar2 dalam bidang iktisad islami..ak terfikr sejenak ...islam ini syumul...bkan hnye terletak kepada ibadah tetapi menliputi seluruh kehidupan manusia seperti muamalat,syiasah,ibadat dan sebagainya..sekarang umat islam sudah ketandusan ilmu...kalau dilihat pada zaman kegemilangan islam ibn sina,ibn rusd,al khawarizmi...mereka ini bkan sekadar mantap dalam bidang merke masing2 tetapi hafiz alquran...mantop dalam semua bidang...memetik kata tuan guru dato' nik abdul aziz bin nik mat yg mengatakan beliau mahu melahirkan pemimpin yg bukan sekadr boleh berpolitik,mentadbir tetapi mampu menegakkan islam pada tempatnya....
doakan ana ...
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
ak cbe mndptkn pndgn dri para asatizah, mudir maahad dan plaja2 mesir menyarankan agar ak menerime twrn...insyallah dijangkakan bulan 9 ak akan bertolak ke cne...
insyallah 26 mei akan diadakan majlis penyerahan biasiswa al azhar di hotel istana oleh pak menteri dato' mejar b jamil khir baharum..
jelas kelihatan dri wjah ibu bapa ku yg gembira ...penat lelah mereka tidak dapat ku bayang kan...mgkn inilah pemberian allah yg cukup terbaik untuk anaknya
insyallah ...pengajian disana selama 5 tahun...setaun sebagai pra al azhar..dan dalam masa inilah kami ditekan kan dengan kemahiran bahasa arab dri segi muhadsah,istima',kitabah...ak diberitahu bhawa tenaga pengajarnya adalah merupakn pensyarah lughah dri al azhar...
seterusya 4 taun kami akan melanjutkan pelajaran ke al azhar dalam dirasat islamiyah dan muamalat.kami akan belajar syariah,lughah,usul dan muamalat..
pengerusi amanah raya iaitu datuk dasuki ahmad amat menaruh harapan bahawa pelajar tajaan ini bkan shj bergelar ulam' dalam bidang agama tetapi mantop dalam pebankan dan kewangan islam..ak dikhabarkan bahawa malaysia bakal menjadi hab kewangan islam.
untuk itu beliau mahu melahirkan pakar2 dalam bidang iktisad islami..ak terfikr sejenak ...islam ini syumul...bkan hnye terletak kepada ibadah tetapi menliputi seluruh kehidupan manusia seperti muamalat,syiasah,ibadat dan sebagainya..sekarang umat islam sudah ketandusan ilmu...kalau dilihat pada zaman kegemilangan islam ibn sina,ibn rusd,al khawarizmi...mereka ini bkan sekadar mantap dalam bidang merke masing2 tetapi hafiz alquran...mantop dalam semua bidang...memetik kata tuan guru dato' nik abdul aziz bin nik mat yg mengatakan beliau mahu melahirkan pemimpin yg bukan sekadr boleh berpolitik,mentadbir tetapi mampu menegakkan islam pada tempatnya....
doakan ana ...
Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
Subscribe to:
Posts (Atom)